Tampilkan postingan dengan label puisi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label puisi. Tampilkan semua postingan


Ada Elang muda terbang sendirian di halaman sekolah
Ku lihat sepertinya ia tengah bahagia
Sementara aku dalam kedinginan
Menunggu kedatangan siswa dan siswi
Tak ada yang lebih indah dari memandangi Elang muda ini
Tak lama ternyata seekor Elang muda menghampiri Elang muda pertama
Kini mereka terbang berdua
Kabut putih turun semakin banyak
Beberapa orang anak tetap duduk di bawah panggung sekolah menunggu temannya datang
Seperti Elang muda pertama tadi
Anak yang lain duduk-duduk di pagar kelas
Mereka harap-harap cemas
Seperti aku
Apakah hari ini ada sesuatu yang lebih menarik untuk menjadi alasan mereka tetap datang ke sekolah?
Tunggu saja
Menit ke depan akan datangkan kesejukan yang tak kan melenakan
Sekalipun tangisan langit terus membasahi bumi
(catatan sebelum kami pulang ke tanah asal)




Ku lihat tanahmu subur
Ini bila ku bandingkan dengan di sini
Cahaya mentari memberikan harapan demi harapan baru
Padahal kebangsaan kita sama
Indonesia
Sejenak ku pikirkan tentang langkahku ini
Aku seperti mengagak-agak maju mundur
Aku sadar itu,
Tetap waspada pada jurang kesia-siaan
Ku ingat lagi amanah negeri,
Mencerdaskan kehidupan bangsa
Lalu apalagi?
Tak ada yang harus ku khawatirkan
Karena peluang tidak akan pernah datang pada orang-orang yang tidak siap
Dan aku,
Ada pada fase itu
Ku bayangkan wajahmu
Menengadah pada merah-putih
Di hadapanmu aku berdiri
Tersenyum bangga padamu
Dan tak lama kemudian, kau katakan
“Terima kasih Ibu Guru”
Cukup, itu lebih dari cukup
Untukku yang seorang muda,
Yang tengah menunaikan janji mengabdi untuk bangsa

(Pekanbaru, 01 September 2013)

Aku berjalan di tanah Sunda
Disambut tangisan langit,
Karena aku meninggalkan tanah Sumatera
Sayang,
Bisa jadi kehadiranku tak kan lama
Bahkan,
Tak sempat untuk sekedar berkata tentang hari ini
Dunia,
Sekarang aku hanya ingin mengatakan
“PUNTEN”
Aku harus kembali ke asalku
Gundukan tanah basah tanpa nama

Situ patenggang (Bandung),
04 Februari 2013 (Pukul 00.00 WIB)

PUNTEN

by on Maret 01, 2013
Aku berjalan di tanah Sunda Disambut tangisan langit, Karena aku meninggalkan tanah Sumatera Sayang, Bisa jadi kehadiranku tak k...

Kehidupan adalah seni jiwa
Menghantarkan manusia untuk menemukan dirinya sendiri
Meski terkadang juga harus terpaksa menjadi orang lain

Jalannya memang berbeda-beda
Yang terpenting bisa memberikan kebahagiaaan

Kehidupan mengambil banyak dari diri kita
Tapi sudah takdirnya untuk tidak berleha
Dan tidak berpikir panjang untuk takut kelelahan

Kita tidak pernah tahu kapan akan berakhir
Kita juga tidak pernah tahu apakah skenario kita cocok dengan skenario Tuhan
Yang kita harus lakukan bukan menunggu dan merenungi kala scenario kita tidak sesuai dengan tuntutan alam
Yang kita harus lakukan adalah terus dan terus membuat scenario kehidupan kita seperti apa yang kita impikan
Setinggi apa angkasa dan lapisannya kan kita tembus
Seantero jagad raya bisa kita kuasai, dan
Seluas samudera dunia pun kan kita selam

Kehidupan mengambil banyak dari diri kita
Tapi sudah takdirnya untuk tidak berleha
Dan tidak berpikir panjang untuk takut kelelahan

Selagi nadi masih berdenyut dan nafas masih berhembus
Pantang untuk kalah
Kehidupan adalah seni jiwa kita
Maka kita lah yang harus pandai menempatkannya agar kehidupan kita tidak tersiksa
(06 sept 2011)

Kehidupan

by on Desember 13, 2012
Kehidupan adalah seni jiwa Menghantarkan manusia untuk menemukan dirinya sendiri Meski terkadang juga harus terpaksa menjadi ora...
Aku tidak ingin berandai-andai
tentang keberadaan para pahlawan,
yang memperjuangkan kemerdekaan
Aku juga tidak ingin berkata-kata banyak,
tentang mereka yang kini disebut-sebut sebagai pahlawan
Dan aku juga tidak ingin dikenang sebagai pahlawan,
sementara perjuangan yang ku lakukan belum selesai,
belum dirasakan oleh sesiapapun disekitarku

Aku hanyalah segumpal daging yang kini berbentuk,
yang diberi nafas oleh sang pencipta
yang di dalam jiwaku bersemayam nadi-nadi perjuangan
Sehingga wajar bila aku bernafsu turut andil mengabadikan waktuku ,
menjadi bagian dalam mengisi kemerdekaan

Tapi perjuanganku tidak akan berarti apa-apa
Jika aku hanya berjuang sendiri untuk mencapai hasil yang optimal
Aku butuh kalian, kawan!
Untuk berjuang bersama Membangun peradaban yang kita impikan
Aku butuh kalian, kawan!
Untuk membangkitkan semangat dan motivasi kawan-kawan kita yang lainnya,
bergabung bersama kita
Satu gerakan untuk negeri pertiwi
Satu tujuan pasti INDONESIA Berjaya!

MARI BERJUANG!

by on November 10, 2012
Aku tidak ingin berandai-andai tentang keberadaan para pahlawan, yang memperjuangkan kemerdekaan Aku juga tidak ingin berkata-kata banyak...

Satu jam bagi kalian mungkin terasa begitu sesak
Tapi tidak bagi kami
Anak-anak kemarin sore
Yang kalian bilang kami hanya beretorika

Wahai para pendahulu!
Kami akan buktikan,
bahwa kami adalah akal yang memisahkan kebenaran dari kebathilan
Kami adalah jiwa yang senantiasa mensinergikan kesucian hati
dan kami adalah sikap yang mampu mempertanggungjawabkan perkataan kami

Beri kami satu jam yang kalian miliki
Agar kalian tahu betapa kami murni berjuang
Beri kami satu jam yang kalian miliki
Agar kalian lihat bahwa waktu yang kami gunakan adalah waktu yang juga kalian gunakan
Agar jelas bedanya kami dengan anak-anak kemarin sore,
yang kalian bilang hanya pandai beretorika itu